Senin, 28 April 2014

Hubungan ALMA & ALCO


Hubungan ALMA & ALCO
Pengertian ALMA
ALMA is  is a strategy of managing both sources & uses of funds while keeping risks within the certain limits to  achieve the optimum profit (Stigum, 1990).
ALMA adalah manajemen struktur neraca bank dengan tujuan untuk mengoptimalkan pendapatan meminimalkan biaya dalam batas-batas risiko tertentu.
ALMA (Asset and Liability Management) adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan melalui pengumpulan, proses, analisa, laporan, dan menetapkan strategi  terhadap asset dan liability guna mengeliminasi risiko antara lain risiko likuiditas, risiko suku bunga, risiko nilai tukar dan risiko portepel atau risiko operasional dalam menunjang pencapaian keuntungan bank.
Pengertian Risiko ALMA
Setiap usaha bank pada umumnya dihadapkan pada risiko-risiko sebagai berikut:
a.       Financing risk: debitur tidak akan memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya atau lalai membayar. Risiko kredit dapat menimbulkan risiko likuiditas.
b.      Liquidity risk: risiko bahwa bank tidak akan dapat memenuhi kewajibannya pada waktunya atau hanya dapat memenuhi kewajibannya melalui pinjaman darurat atau menjual aktivanya.
c.       Pricing risk: risiko kerugian sebagai akibat perubahan tingkat bagi hasil, apakah dalam bentuk menurunnya margin dari penanaman atau kerugian sebagai akibat menurunnya aktiva. Risiko ini sebagai akibat Net Interest margin (NII), atau tidak terpenuhinya likuiditas  atau terjadinya gap karena tidak tepatnya perhitungan pricing atas assets/liabilitas.
d.      Foreign exchange risk: risiko kerugian sebagai akibat perubahan tingkat kurs terhadap “open position” karena adanya pergerakan kurs yang merugikan.
e.       Gap risk: risiko kerugian dari ketidakseimbangan interest rate maturity karena adanya pergerakan yang merugikan.
f.       Kontinjen risk: risiko yang timbul sebagai akibat transaksi kontijen, misalnya pembukaan L/C, bank garansi dan kontrak valuta asing berjangka.
Tujuan ALMA
a.       Pertumbuhan bank yang wajar/optimal, yaitu dengan mempertimbangkan antara pertumbuhan asset dengan potensi modal yang akan dimiliki
b.      Pendapatan/Laba yang optimal, yaitu mengenerate laba dengan mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.
c.       Menjaga likuiditas yang memadai,  yaitu mengelola risiko likuiditas secara baik dan terkendali guna menghindari kerugian, baik karena short likuiditas maupun biaya yang harus dipikul.
d.      Membentuk cadangan-cadangan, untuk berjaga-jaga.
e.       Memelihara/menjaga dana masyarakat secara profesional.
f.       Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pinjaman
Pentingnya ALMA
-        Deregulasi industri perbankan (domestik dan international).
-        Kondisi lingkungan, yaitu semakin tingginya volatilitas suku bunga dan nilai tukar.
-        Sikap Investor semakin kritis,  yaitu beragamnya produk2 investasi memaksa investor berkalkulasi antara return dan risiko yang acceptable.
-        Tingkat persaingan yang semakin tinggi.
-        Meningkatnya kebutuhan modal, yaitu baik untuk memenuhi ketentuan otoritas, maupun karena peningkatan bisnis bank.
Primary Purpose of ALMA
ALM adalah suatu strategi pengelolaan sumber dana (sources of funds) dan penggunaan dana (uses of funds) untuk mencapai NIM (profit) yang optimal namun  dalam batas (limit) risiko yang telah ditetapkan dalam kaitannya dengan pencapaian rencana jangka panjang.
Sementara ALCO merupakan organisasi non formal yang mengelola kebersamaan strategi dan pengambilan keputusan serta kebijakan dengan segala konsekuensinya dimana setiap keputusan dan kebijakan tersebut harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh segenap unit bisnis (operasional) dan unit lainnya yang terkait.

4 Fungsi Utama ALMA
1.      Liquidity Management
            Tujuan (1) dapat memenuhi seluruh kewajiban tanpa tertunda dan tidak merugi (without delay and without loss), (2) menjaga posisi likuiditas bank sesuai ketentuan yang diatur oleh BI dan (3) menetapkan SR dan TR untuk menopang likuiditas (note: umumnya internal policy).
2.      Interest Rate Management
            Yaitu risiko karena posisi reviewing sensitive asset & sensitive liability dihadapkan dengan perubahan suku bunga yang ada di pasar yang berdampak pada penetapan Gap A/L Amount dan Interest Limit.
3.      Risiko Nilai Tukar
            Yaitu risiko karena perbedaan posisi asset dan liability dalam mata uang asing (open position) dihadapkan dengan perubahan nilai tukar yang berpengaruh pada profitabilitas akibat adanya revaluasi P/L NOP.
4.      Risiko Portepel
            Yaitu risiko karena struktur A/L tidak mendukung efisiensi operasi, seperti komposisi asset kurang menghasilkan keuntungan, komposisi liability mengarah ke biaya tinggi, mengarah pada risiko likiditas, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
Organisasi ALMA
Organisasi alma dalam satu bank terdiri dari asset liability committee (alco) atau unit organisasi lainnya yang mempunyai hak formal yang sama dengan ALCO dan ALCO Supported Group (ASG).
a.       Anggota ALCO terdiri dari :
1.      Pimpinan tertinggi bank (direksi)
2.      Pimpinan unit kerja operasional dan unit kerja yang mempunyai hubungan dengan tugas alma, seperti treasury, kredit, tekhnology dan financial control
b.      Anggota ASG terdiri dari kelompok manajer profesional / analis yang secara penuh tugasnya membantu ALCO. Banyaknya anggota ASG tergantung pada besar /kecilnya bank dan kecanggihan infrastruktur yang ada pada bank tersebut. Namun, anggota ASG tersebut harus mampu menangani semua tugas di bidang ALMA yang meliputi analisis likuiditas, gap, valuta asing dan pricing.
c.       Peran masing-masing posisi adalah:
1.      Direksi mempunyai peran menelaah / mengesahkan kebijakan dan membuat keputusan akhir
2.      ALCO mempunyai peran membuat kebijakan ALMA, mengambil posisi dan membuat keputusan ALMA
3.      ALCO Supported Group mempunyai peran membantu ALCO, menyusun analisis, merekomendasi policy dan pricing dan memantau hasil pelaksanaan.
4.      Departemen trerasury mempunyai peran melaksanakan keputusan ALCO dan mengelola posisi
5.      Departemen lini lainnya :
-        Cabang mempunyai peran mengelola dan memantau resiko kredit
-        Unit kerja pemberi kredit berperan mengelola hubungan dengan nasabah
-        Unit kerja international berperan melaksanakan keputusan ALCO
6.      Departemen Penunjang
-        Riset dan perencanaan berperan membantu mengumpulkan data
-        Hukum berperan memeriksa semua bantuan yang diperlukan
d.      Tanggung jawab ALCO dan ASG terdiri dari :
-        Tanggung jawab ALCO adalah menetapkan tujuan membuat keputusan ALMA, memantau kegiatan dan menelaah hasil pelaksanaan kebijakan ALMA
-        Tanggung jawab ASG adalah mengumpulkan data internal dan eksternal, menyusun analisis, mengembangkan strategi dan skenario, membuat laporan, mengajukan saran-saran untuk rapat ALCO, dan memantau hasil pelaksanaannya.
Fungsi dan Tugas ALCO
1.      Membantu untuk mencapai tujuan yang telah   ditetapkan
2.      Menentukan kebijakan pengerahan dan pengalokasian dana
3.      Memperkirakan target dan kebutuhan kredit dan sumber-sumber dana
4.      Mengevaluasi kewajiban-kewajiban bank
5.      Menetapkan strategi dan menentukan tingkat bunga kredit dan deposit
6.      Memantau laba bank yang telah dicapai
7.      Membuat kebijakan dan memonitor posisi likuiditas
8.      Membuat kebijakan dan memantau posisi modal bank

Tidak ada komentar:

Posting Komentar